
Pinjol bisa memicu stres, kecemasan, hingga depresi akibat hutang dan penagihan agresif. Simak bahaya pinjol bagi kesehatan mental dan cara mengatasinya.
Pinjaman online (pinjol) semakin populer karena kemudahan akses: cukup dengan KTP dan smartphone, uang bisa cair dalam hitungan menit. Namun di balik kemudahan itu, banyak orang terjebak dalam lingkaran hutang yang sulit keluar.
Selain masalah finansial, pinjol juga berdampak serius pada kesehatan mental. Mulai dari rasa stres, cemas, hingga depresi mendalam akibat tekanan bunga tinggi dan penagihan agresif. Artikel ini akan membahas dampak psikologis pinjol dan cara mengantisipasinya.
Tekanan Finansial Berujung Stres
- Pinjol biasanya menawarkan bunga harian tinggi. Saat pembayaran tertunda, jumlah hutang membengkak cepat.
- Tekanan ini menimbulkan stres finansial, membuat pikiran terus-menerus khawatir tentang cara melunasi hutang.
- Gejala umum: susah tidur, sulit konsentrasi, dan kelelahan emosional.
Kecemasan akibat Penagihan Agresif
- Banyak pinjol ilegal menagih dengan cara kasar: menghubungi kontak keluarga, teman, bahkan menyebarkan aib.
- Hal ini memicu rasa malu, takut, dan cemas berlebihan.
- Penderita sering merasa tidak aman, bahkan di rumah sendiri.
Rasa Bersalah dan Rendah Diri
- Terjebak hutang sering membuat orang merasa gagal mengelola keuangan.
- Timbul rasa bersalah terhadap keluarga, ditambah rendah diri karena tidak bisa keluar dari masalah.
- Jika dibiarkan, perasaan ini bisa berkembang menjadi depresi.
Depresi dan Risiko yang Lebih Serius
- Depresi muncul saat individu merasa tidak ada jalan keluar.
- Gejala yang muncul: putus asa, kehilangan minat, menarik diri dari lingkungan sosial, hingga muncul pikiran untuk bunuh diri.
- Kasus seperti ini sering muncul pada korban pinjol dengan hutang menumpuk dan penagihan ekstrem.
Lingkaran Setan Pinjol dan Mental
- Ambil pinjol karena kebutuhan mendesak.
- Hutang membengkak akibat bunga dan denda.
- Penagihan agresif menambah tekanan.
- Stres → cemas → depresi.
- Beberapa orang akhirnya mencari pinjol lain untuk menutup hutang lama (gali lubang tutup lubang), memperburuk keadaan.
Cara Mengantisipasi Bahaya Psikologis Pinjol
1. Cari Bantuan Profesional
- Konsultasikan masalah mental ke psikolog atau psikiater.
- Banyak layanan konseling daring tersedia dengan biaya terjangkau.
2. Bangun Dukungan Sosial
- Jangan hadapi sendirian. Ceritakan masalah pada keluarga atau teman dekat.
- Dukungan sosial membantu mengurangi rasa tertekan.
3. Cari Solusi Finansial Legal
- Hubungi lembaga keuangan resmi atau konsultan keuangan untuk negosiasi.
- Laporkan penagihan ilegal ke OJK atau pihak berwenang.
4. Kelola Stres Sehari-hari
- Latihan pernapasan, olahraga ringan, atau meditasi bisa membantu menurunkan ketegangan.
- Kurangi penggunaan media sosial jika menambah rasa cemas.
Kesimpulan
Pinjol bukan hanya berbahaya bagi kondisi finansial, tetapi juga kesehatan mental. Dari stres ringan hingga depresi berat, dampak psikologisnya bisa menghancurkan kualitas hidup.
Solusi terbaik adalah bijak sebelum berutang, selalu prioritaskan pinjol resmi berizin OJK, dan segera cari bantuan jika tekanan sudah memengaruhi kesehatan mental. Ingat, tidak ada hutang yang sebanding dengan hilangnya kesehatan jiwa.
Baca juga :